Kalau saja semuanya bisa sesederhana seperti yang kamu lakukan J, kalau saja semuanya bisa semudah yang kamu katakan J, kalau semuanya bisa se mu dah kamu datang padaku secara tiba-tiba. Aku tidak akan tersiksa seperti sekarang ini. Aku bukan perempuan dengan perasaan seorang malaikat, yang bisa setiap saat memaafkan setiap kesalahanmu.
Apa yang sebenarnya kamu inginkan dari aku? Kamu ingin aku menyingkir dari hidupmu? Bukankah sudah aku lakukan. Harus menyingkir seperti apa lagi agar kamu mengerti bahwa berada di sampingmu itu bukan perkara mudah.
Berulangkali aku coba menebak apa sebenarnya yang benar-benar kamu inginkan dari aku? Aku sudah menanyakan secara baik-baik padamu, setiap ada kesempatan aku pasti selalu menanyakan itu. Beberapa option tetang hubungan kitapun sering aku cecarkan padamu kan? Tapi kamu, lebih memilh untuk diam. Tidak pernah memberi jawaban yang pasti.
J, asal kamu tahu. Aku , perempuan hanya butuh kepastian saja. Aku, perempuan pasti akan menepati janji yang telah dia ikrarkan dengan hatinya. Aku , Perempuan yang akan mendengarkan semua apa yang orang dia sayangi katakan, aku akan menurut, asalkan kamu mau bicara. Satu hal, tolong berikan aku kepastian. Aku tidak mengerti arti dari diammu itu. Apa kamu bosan, apa kamu benar-benar sudah muak denganku, atau sebaliknya. Kamu hanya kehabisan kata-kata untuk meyakinkanku.
Iya, aku tau. Kamu pernah beberapakali meyakinkanku untuk tetap bersamamu dengan kalimat “ Aku sayang kamu, sampai saat inipun masih begitu”. Hanya sebuah kalimat tanpa dibarengi dengan tindakan. Haruskah aku percaya? Jangankan untuk percaya, hanya membacanya saja aku tidak pernah benar-benar yakin kalau itu memang yang kamu rasakan terhadapku.
3 bulan J kamu menyiksaku dengan keadaan ini. Kamu tau rasanya? Bahkan hanya untuk membuat fake smile terhadapmu saja aku sulit. Aku hanya minta kejelasan atas semuanya. Apapun orang-orang menamai hubungan kita ini, aku tidak peduli. Aku juga masih menyayangimu. Aku hanya butuh bukan sekedar kalimat “aku sayang kamu” tapi pembuktian. Jika memang tidak bisa, tolong lepaskan aku. Itu saja.
Apa yang harus aku lakukan J? Ah aku hampir gila, karena terus menanyaimu dengan pertanyaan ini *sigh. J, dadaku selalu tiba-tiba tercekat setiap kali kamu mengirim pesan padaku seperti tidak terjadi apa-apa. Aku yakin, kamu bisa membaca semua pesan yang aku kirim panjang-panjang padamu. Aku hanya ingin kamu mengerti, tidak bisa kah? Sedikit saja. Jawab semuanya, aku bosan menghadapi sikap innocentmu itu. J !! berapakali harus aku tegaskan, HUBUNGAN KITA ITU TIDAK SEDANG BAIK-BAIK SAJA ! KAMU SEDANG MEMPERMAINKAN PERASAAN SEORANG MANUSIA ! bisakah kita bicara sebentar, bicarakan tentang semuanya. Agar aku tau, aku harus melangkah kemana nantinya. Kamu fikir, masa depanku tidak ditentukan dengan ini? Kamu kira dengan aku mematung dan terpaku padamu aku bisa dengan mudah mendapatkan masa depan yang aku inginkan?
Aku pernah berjanji, setelah ulang tahunmu itu aku tidak akan menangis lagi, semuanya akan berakhir, dan aku akan bahagia. Malam itu, kenapa kamu menahanku untuk pergi, kenapa kamu menangis didepanku? Kenapa kamu berjanji bahwa kamu akan berubah? Bodoh ! itu membuatku meninggikan harapanku padamu lagi, iya memang aku bodoh ! harusnya aku sadar, mungkin itu hanya akal-akalanmu saja agar bisa lebih lama mempermainkanku. Malam itu tubuhmu sampai bergetar ketika memeluku, aku bisa merasakan bahwa masalah yang sedang kamu hadapi itu tidaklah mudah. Mustahil hatiku tidak akan luluh dan kembali menjadi bayang-bayangmu lagi.
Aku ingin kamu tahu J,,? setelah malam itu, aku mengingkari semua janji yang aku ucapkan pada diriku sendiri, aku mengingkarinya. Dan lihat? Apa ada perubahan dari kamu? Kamu masih tetap Jamil yang aku kenal, Msih tetap menjadi Jamil yang jahat ! Aku kecewa, sangat kecewa ! aku salah karena harus kembali lagi percaya kata-katamu.
2 hari yang lalu, kamu minta maaf lagi padaku, kamu bilang kamu sangat menyesal karena belum bisa menjadi seperti apa yang aku mau. SUNGGUH ! aku sama sekali tidak melihat perjuanganmu untuk mempertanggung jawabkan kata-katamu tadi. Sama sekali tidak ada action, yang lebih parahnya lagi, kamu langsung menghilang setelah itu. Berapakali kamu mengabaikan pesanku? Aku disamakan seperti sampahkah olehmu? Kata-kata yang seperti apa lagi yang harus aku percaya ? janji mana lagi yang bisa terima dari kamu J? tidak ada kan??
Entahlah, mungkin sepertiga dari memori otakku sudah terpenuhi tentang kamu semua. Apa kamu mau percaya kalau aku bilang, bahkan saat aku tertidurpun aku tidak pernah benar-benar berhenti memikirkamu. Mungkin juga hatiku sudah ter setting sedemikianrupa untuk memaafkan semua perbuatan yang kamu lakukan padaku.
Pernah aku membayangkan bisa menikah denganmu, punya 4 anak dan kita bahagia. Tapi hancurlah, itu hanya lamunan gila dariku. Tidak akan pernah jadi kenyataan. TIDAK !
J, sekali lagi aku mohon, lepaskan aku,aku juga berhak bahagia. Jika itu bukan bahagia denganmu, pastilah dengan orang yang bisa lebih menghargai perasaanku. Percuma jika aku terus menunggu kamu yang sama sekali tidak pernah berani untuk memberi kepastian. Kamu pasti lelahkan? Aku juga sama seperti kamu. Jadi mari kita sama-sama berhenti dan sama-sama saling mengakui kalau kita tetap seperti ini, tidak ada satupun yang akan bahagia, karena bahwasannya memaksan sesuatu yang tidak cocok, itu bukanlah cinta.
Jangan pernah menarik ulur perasaanku lagi J, aku perempuan bisasa, sama seperti yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar