Lagi-lagi perasaan ini.
Lagi-lagi rasa sakit ini.
Lagi-lagi karena mengingat bayangannya.
Kenapa hanya mengingat bayangannya saja bisa sesakit ini? Aku bahkan tidak pernah meminta bayangan itu datang, tapi kenapa setiap kali aku coba melupakan malah yang ada aku semakin sering mengerang kesakitan karena bayangan itu terus saja menghantuiku dengan gagahnya tanpa ampun. Inginku sebenarnya sangat sederhana, aku ingin merindukannya dalam diam,tanpa dia harus tau, dengan begitu aku bisa merasa lebih baik. Tapi kenyataan memang tidak pernah sesederhana itu, semakin banyak aku mengingatnya,semakin banyak aku merasakan sakit yang datang dari berbagai macam alasan, semakin jelas aku mengingat bayangannya, semakin kuat pula keinginanku untuk melampiaskan rasa sakit yang aku rasakan, yah.. dengan cara apa lagi kalau bukan menangis. Bukankah itu salah satu kelebihan seorang wanita dalam mengekspresikan berbagai macam perasaannya? Jadi jangan salahkan aku. Aku sudah sangat ahli dalam hal ini. Menangis lagi, kembali mendapati sedang mengutu diri sendiri kenapa bisa menjadi makhluk selemah ini.
Seharusnya merindukanmu menjadi hal yang paling menyenangkan bukan? Aku bisa menutup mataku dan melukis wajahmu dalam benakku, melihatmu semauku, sepuasku, aku bisa merangkai sebuah percakapan yang indah denganmu. Kamu tidak boleh protes. Karena ini caraku merindukanmu (setidaknya,itulah yang sebenarnya aku harapkan) ah lagi-lagi aku dihadapkan pada kenyataan yang bertentangan dengan harapan.
Aku sakit karena merindukanmu. Aku sakit karena kamu tidak pernah mau peduli padaku. Aku sakit karena kamu memilih untuk pergi dari kehidupanku tanpa sama sekali berniat untuk mengucapkan selamat tinggal terlebih dulu padaku. Aku sakit karena bayanganmu masih tertinggal dengan sempurna disini, bersamaku, setiap hari dan menertawai kebodohanku karena selalu mengingatmu.
Ini pilihanku, aku tau itu.
Aku berhenti peduli karena kamu telah lebih dulu berhenti mempedulikanku.
Kamu juga telah memberikan sebuah pilihan padaku "tetap tinggal, maka semuanya akan baik-baik saja" aku juga masih sangat mengingat itu bahkan intonasi nada bicaramupun masih terekam jelas dimemori otakku.
Sedikit saja, apa kamu mau tau? Rasanya menjadi aku, rasanya berada diposisiku?
Rasanya mencoba bertahan dengan orang yang bahkan ingin dipertahankan saja tidak. Rasanya mencintai seseorang yang lebih mencintai kebanyakan teman perempuannya. Rasanya menghargari seseorang yang tidak pernah mau menukar secuil kesibukannya barang semenitpun bersamaku ? Rasanya merasa disembunyikan dari matahari? Jika belum pernah mencoba, maka jangan pernah berani bilang "tetap tinggal,maka semuanya akan baik-baik saja" tidak semudah itu ! Jika aku tetap tinggal,semuanya tidak akan baik-baik saja. Mungkin aku akan membunuh semua perempuan yang mencoba mengganggumu. Mungkin aku akan membeli semua kesibukanmu itu. Mungkin aku akan meminta matahari untuk membakarmu. Mungkin itu terdengar terlalu aneh -yah? Tapi aku yakin, kamu tidak menginginkan hal itu terjadi kan?
Aku pergi, itu juga bukan mauku. Sungguh.
Tanpa kamu sadar, kamu yang telah meminta aku pergi jauh sebelum aku merencanakan untuk benar-benar pergi. Entah sengaja atau tidak, itu juga termasuk kenyataan yang harus aku terima dengan "senyum" .
Kamu mungkin kecewa karena apa yang kamu cari tidak pernah kamu temukan dari aku. Mungkin takaran kebahagiaanmu berbeda denganku, iya itu wajar, bukankah setiap orang mempunya takaran kebahagian dengan caranya masing-masing dan mungkin nasibmu yang sedang tidak mujur karena tidak mendapatkan bahagiamu yang maksimal bersamaku. Maafkan aku. Yang harus kamu tau,kamu berbeda denganku, bahkan tanpa perlu kamu berusaha membuatku bahagia aku sudah bahagia,
Tuhan ! Kenapa alasanku bisa sesederhana ini bahagia karenanya.
Lain kali, jika ingin pergi. Maka pergilah dengan sempurna jangan pernah meninggalkan apapun. Apalagi dengan sengaja meninggalkan bayanganmu disini bersamaku. Jangan takut, aku tidak akan pernah melupakanmu, bahkan jika aku inginpun itu tidak akan pernah terjadi. Kamu terlalu menyakitkan untuk aku lupakan.
Sudahlah, do'kan saja aku bisa sebahagiamu nantinya setelah aku terbebas dari bayang-bayang tentangmu.
Aku tidak memintamu kembali, aku mengatakan ini dalam keadaan sadar, bodoh ! Walaupun memang aku sering mwngatakan hal gila yang mempunyai arti kebalikan dari kata-kata itu. Haha tapi kali ini aku serius. Aku tidak ingin kamu kembali. Jangan pernah datang lagi. Karena tidak midah membangun benteng pertahanan setinggi ini (kamu bisa melihatnya?) benteng ini sangat rapuh (kamu juga melihatnya?) akan hancur secara sempurna, jika tiba-tiba kamu datang. Kamu mengerti kan?
Tetap disitu, diposisimu seperti saat ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar