Recent Posts

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sekedar catatan kecil buat kamu,buat setiap tawa yang pernah kamu ciptakan buat aku, setiap waktu yang sering kita habiskan bersama walau hanya dalam berbentuk saling berbalas chat yang tidak begitu berarti buat kamu :) aku senang.

Aku selalu tersenyum dan antusias ketika namamu muncul di popup ponselku. Entah sejak kapan itu terjadi, diam-diam aku selalu menunggunya. Menunggu cerewetmu yang menyuruhku untuk selalu menjaga kebiasaan burukku tidur larut, tapi setelah itu kamu menelpon dan kita jadi sama-sama tidur larut. Menunggu ocehan rewelmu dari sana yang mengingatkanku untuk sarapan, padahal aku tidak pernah lupa -,- . Menunggu, segala sesuatu yang seharusnya tidak aku tunggu dan malah jadi kebiasaanku.

Aku senang mendengar suaramu, tidak terlihat seperti anak kecil, kamu bisa membuat aku tertawa tidak berhenti semalaman,membuat aku betah berlama-lama terjaga untuk mendengar ocehan anehmu yang berusaha menirukan logat bicaraku.. haha sangat lucu.

Lagu itu? Lagu yang kamu bilang lagu tentangku dan kamu janji akan memberikan naskahnya untukku? Apa masih ada? Aku masih belum menerimanya, bahkan sampai terakhir kita bertemu waktu itu.

Terimakasih yah pernah datang di kehidupanku. Walaupun akhirnya kamu memutuskan unyuk pergi. Aku bisa memahaminya, aku juga tidak bisa menahanmu. Kamu yang awalnya bilang bahwa kamu tidak bisa memakai bbmu itu lagi lalu perlahan memblokir semua kontak denganku. Aku juga bisa memahimi itu. Aku tidak akan marah. Karena pilihanmu sudah tepat, setidaknya kita punya cerita singkat yang sedikitnya agak sulit buat dilupain. Oh iya, aku juga pernah kangen kamu, pernah kok. Kalau kamu mau pergi aku gak ngelarang, cuma jangan suruh aku buat lupain kamu.
Semoga kamu lebih dulu menemukan bahagiamu yah..

~pawangUla



Gini deh, aku nanya. Kamu maunya gimana?

Kamu udah ngerasa nggak nyaman sama keadaan ini? Kayaknya setiap hal yang aku lakuin buat kamu selalu nggak bener yah? Apapun itu. Aku udah mencoba, dan kamu juga tau itu kan ? seberapa keras aku nyoba juga harusnya kamu udah paham. Tapi kenapa lagi-lagi aku liat kamu ngeluhin hal yang sama,  masalah yang itu-itu ajah. Aku nggak suka sama sikap nggak jujur kamu itu. Beneran.

Kamu ituu,,,, ssss seolah-olah aku emang beneran nggak peduli sama kamu yah? Nganggep semua ini cuma canndaan doang, kesel tau nggak lama-lama. Ya ! aku masih kayak anak kecil, aku juga sadar itu. Kayak yang sering kamu bilang ke aku ,katanya  aku nggak pernah bisa ngertiin kamu kan? Terus biar aku ngerti kamu, let me know dong… sama apa-apa yang kamu rasain.. aku mana bisa tau kalo kamu nggak pernah cerita. Daaan ya ya ya,,, jawaban klasik yang bakal aku denger  dari kamu “berati kamu nggek ngertiin aku” . aku lagi yang salah.

Kamu juga pernah bilang kan? “ aku tau kamu, aku ngerti kamu” ya jelas,,, mulut ku ini udah kayak mobil yang nggak ada remnya kalo ditanyain.. pasti nyerocos semaunya sampe orang yang denger cape. Jelas kamu bakal tau, apa siih yang nggak aku ceritain ke kamu. Inget? Ya harus inget lah.

Kamu sendiri yang bilang “ udah aku nggak mau bahas itu” tapi tiba-tiba kembali nanya hal itu-itu lagi. Terus kamu bilang “ kamu tuh nggak pernah ngertiin aku, aku sakit kalo denger nama dia. Kamu tuh harusnya tau perasaan aku.” Ya Tuhan. Aku harus gimana?? Kamu sendiri yang nanya, tapi, wth…

Dari semua tulisan itu aku bisa simpulin atau bahkan orang lain juga bisa nyimpulin seberapa jahatnya cewe itu, padahal… helooo helooo ! ada yang tau nggak. GUE PEDULI BGT SAMA DIA, GUE RESPECT BGT SAMA DIA. GUE SELALU PENGEN JAGA PERASAANNYA DIA.
Semalam, aku tiba-tiba berpikir
seperti ini :
Benar, Dia dan aku tidak akan pernah bisa bersama. Kalau aku jadi gila lagi dan menyerah pada cinta dan memberontak. Semua orang di dunia ini pasti akan memisahkan kami. Jadi, aku tinggal mempercayai mereka. Percaya pada mereka yang akan menghentikan kami.

Tapi aku ingin, untuk terakhir kalinya berlari kepadanya. Untuk terakhir kalinya, aku ingin menggenggam tangannya. Untuk terakhir kalinya, aku ingin mendengar suaranya. Untuk terakhir kalinya, aku ingin mengatakan perasaanku yang sebenarnya. Untuk terakhir kalinya, kami bisa saling mengobati luka kami. Untuk terakhir kalinya, berjalan di jalan yang pernah kami lewati bersama.

Apa aku melakukan hal yang benar? Apa ini satu-satunya jalan? Apa aku pura-pura tidak melihat jalan yang lain? Kami bisa berbicara sepanjang malam untuk mencoba mencari solusi.Kalau tidak menemukan solusi dan kalau tidak bisa putus.. "Jangan meninggalkan aku. Aku ingin bersama denganmu. Aku tidak bisa kehilangan dirimu seperti ini."

Apa aku bisa menarik bajunya dan berkeras untuk tetap bersama?

Tapi aku akan lebih mempercayai mereka yang akan memisahkan kami sekarang.
Sederhana, iya itu kamu.
mampu mengukir tawa untuk diriku.
terimakasih :)

initialy , You.

Saya nggak tau kenapa saya suka banget stalking-in orang. Saya excited banget buat kepoin hidup mereka.. apa bgt deh yah? -_- . Ada sebagian yang bisa saya jadiin motivasi. Tapi kebanyakan bikin minder, bikin dongkol, serba salah.

Kayak barusan ini nih.. entah terlalu rajin apa emang kurang kerjaan.. untuk kesekian kalinya,stalking-in mantannya si calon gebetan.. *yaelah.. gebetan ajah ada calonnya segala.
Nggak tau kenapa feeling saya selalu tepat sasaran. *ah ini niiih pasti mantannya nih..D a a a n jleb </3 <=== haha nggak tau ada pisau terbang dari mana yang tiba2 menghujam tepat di jantung saya *eakkk bahasanya
Sreeeekk... gitu lah pokoknya bunyinya. Saya sakit *yaelah lebay.

Gini nih, nyari mati sendiri. Gali lobang kubur sendiri, gak taulah itu apa namanya. pppffft... Sebenernya sii nggak penting-penting banget buat saya. at least dia cuma calon gebetan.. *helooowww just calon.. masih gebetan pulak bukan pacar ! Haha ngakak deh :D.
Dan si perempuan itu cuma mantannya... cu ma man tan, jus his ex, masa lalu. Ah bodolah.
Kenapa harus jealous kayak gini putiii !
Ssssh Damn !

Saya ngerasa minder barang kali, atau ngerasa marah karena dia nggak pernah cerita kalo punya mantan se Cetar itu *muihihi :D

Bad Mood jadinya, padahal harusnya gak jadi masalah sama sekali buat saya dong? Yang stalking siapa? Emang ada yang nyuruh.. yang nyuruh liat foto2 mereka siapa? Yang nyuruh baca wtw.an nya mereka siapa?

Makanya, kalo punya pacar tuh biarin dunia tau, jangan dirahasia-rahasiain segala. Jangan sok takut fansnya pada cemburu. Pasang foto mesra bareng pacar, rajin-rajin tag status mesra, rutin wtw.an juga. Siapa tau ada secret admirer yang bisa kebakaran jenggot kayak saya ini.
Pacaran sii gak pernah mau foto bareng. Bisanya ngedumel kalo liat ada foto mesra di facebook. Haha keliatan bgt ngirinya.. pengen tuuh sebenernya.

Udah lah cape. Saya mau meledak ini.
Bye !



Kalian boleh panggil Dia gila,.
Ya, perempuan macam apa yang mati-matian mempertahankna pria yang sama sekali tidak baik untuknya. Yang sudah jelas hanya mempermainkannya tapi masih mempunyai mimpi untuk bersamanya. Berkali-kali bilang merasa tersakiti, tetapi bisa secara tiba-tiba tersenyum jika dihubungi olehnya. Ya tuhan. Mohon bukakan mata hatinya untuk bisa melihat secara jernih.

Kalian boleh panggil Dia gila.
Malam itu, dia berjalan sendiri menghapiri sumber luka itu untuk menunjukan betapa bodohnya dia dihadapan laki-lagi itu. Dia menjadi perempuan pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun untuknya, tersenyum menyalakan lilin, memberi hadiah lalu menangis. Entah apa yang ada difikirannya saat itu. Dia bahkan sangat tau bahwa laki-laki itu sudah tidak mempunyai persaan apa-apa terhadapnya.

Kalian boleh panggil Dia gila.
Masih menunggu kepastian yang baginya belum sepenuhnya terjelaskan dan mengabaikan kenyataan bahwa semuanya memang sudah jelas. Dia masih terus meyakinkan dirinya sendiri bahwa laki-laki itu punya alasan kenapa dia dengan sangat tega menyakiti hati perempuan itu. Masih menunggu. Entah sampai kapan, dan entah menunggu apa.

Kalian boleh panggil Dia gila.
Mencoba bertahan dengan sisa-sisa keprcayaan yang dia punya, tertatih setiap hari, mengumpulan kepingan kepercayaan itu untuk berpijak, menambal hatinya yang robek dengan harapan-harapan kosong, merangkai mimpi dan asa bahagia bersama laki-laki itu walaupun semuanya hanya sebuah fatamorgana yang tidak nyata.

Kalian boleh panggil Dia gila.
Kembali menangis dan mengutuki dirinya bodoh dan lemah. Kebiasaan yang sudah sangat diakuasai. Berharap pada malaikat yang tidak sengaja lewat untuk menitipkan sebuah harap yang lagi-lagi hanya dianggap omong kosong oleh laki-laki itu.

Tuhan, jangan hukum dia seperti itu. Aku yakin dia sudah menyesal sekarang. Lihatlah, dia sudah sangat payah dan tertatih, kasihanilah dia. Dia sudah cukup memerima karmaMu itu. Tolong sadarkan dia bahwa laki-laki itu bahkan tidak mengharapkan dia dikehidupannya, atau buatlah laki-laki itu menunjukan sisi jahatnya didepan dia, agar dia bisa membecinya dengan alasan yang kuat.

Hhhhmmmmm :) udara hari ini sangat bersahabat sekali. Seperti aku bisa melepaskan semua beban yang aku tampung didadaku ini, sudah sangat menyesakkan sekali, bahkan untuk bernafas sekalipun. Entah kenapa aku merasakan semuanya akan segera berakhir. Semuanya akan tertata seperti sedia kala. Hatiku ini akan kembali utuh lagi setelah hari ini.

Iya, malam ini sepertinya aku akan menangis sampai puas. Aku sudah merencanakannya, aku sudah menyusun semuanya agar aku bisa dengan puas meluapkan yang masih tersisa sebagai beban untuku. Aku juga akan membuang semua kenangan baik itu yang membahagiakan sekalipun. Aku akan meluapakan, atau berhenti mengingatnya.

Ini tangisan terakhirku untuk dia, ini jeritan kesalku terhadap kebodohanku yang mengatasnamakan dia, ini adalah kemenangan untuku, aku sadah mrnunggu hari itu datang sejak sekian lama, untuk melakukan hal konyol macam tadi.

Aku bisa jamin, setelah ini aku juga akan tertawa seperti kalian. Aku juga akan bahagia seperti kalian. Aku juga akan memiliki cerita manis sama seperti kalian. Kalian tidak akan pernah mendengar lagi aku mengelu-elukan namanya lagi,menjadikan alasan berantakannya hidupku -lagi. :)

Seperti yang ku bilang tadi, untuk terakhir kalinya. Aku akan mengenang dia, memutar kembali rekaman yang masih terekam dengan jelas dimemori otaku, kembali mengingat hal yang paling menyakitkan yang pernah dia lakukan padaku, sedatail mungkin. Aku yakin tidak ada yang akan terlewatkan karena aku sudah ahli dalam melakukan ini. Ini bukan yang pertama untuku. Hanya saja mungkin kali ini aku akan mengingat dari awal sampai akhir.

Untuk malam ini saja, izinkan aku juga untuk mengatakan pada angin yang tidak sengaja lewat menerpa wajahku, bahwa aku pernah sangat mencintainya lebih dari yang bisa aku katakan dan lebih dari yang bisa dia bayangkan. Semoga angin mau berbaik hati padaku dan menyampaikan itu padanya.

Untuk malam ini saja, izinkan aku merindukannya lebih dari yang pernah aku lakukan pada malam-malam sebelumnya, biarkan aku membayangkan dia memeluku dari belakang lalu mencium bibirku dengan hangat karena aku pasti selalu kedinginan ketian menunggu kedatangan dia.

Untuk malam ini saja, izinkan aku mengingat setiap detail lekuk dari wajahnya, sorot mata yang tajam, bulu mata yang lentik dan menggemaskan, hidungnya yang mancung yang membuatku selalu ingin mencubitnya, senyumnya yang sangat mudah ia berikan pada siapapun. Senyum yang mampu mencairkan hari yang beku sekalipun. Ya.. dia hampir mendekati kata sempurna. Ah aku jadi semakin ingin menemuinya dan mengacak-acak rambutnya seperti dulu lagi.

Untuk malam ini saja, izinkan aku mengimajonasikan bahwa aku masih menggenggam tangannya dengan erat. Mengayun-ngayunkan kedua tangan kita yang bergenggaman ketika berjalan, serta tangan yang selalu mendekapku ketika aku mulai gelisah karena kedinginan :) tangan yang pernah mengusap tangisku dengan lembut, penuh kasih sayang dan rasa khawatir yang begitu besar, seolah tidak terima bila air mataku ini keluar. Tangan yang bisa secara tiba2 menjitak kepalaku jika aku mulai melakukan hal-hal aneh lalu kemudian menarik tubuhku dan memeluku dengan kedua tangannya ketika aku mulai kesakitan.

Untuk malam ini saja, bolehkah aku mengharapkan ada ice cream ketika aku bilang aku sangat kelelahan, haha sepertinya tidak ada.

Baiklah aku akan membuka mataku sekarang. bayangannya sudah mulai memenuhi otakku dengan sempurna sekarang, aku tidak ingin jika tiba-tiba mendapati kaki gila ku tidak terkontrol dan melompat dari atas balkon ini kemudian berlali mencari sosok bayangan itu untuk menemui wujud nyatanya. Menggelikan.

Aku belum ingin berhenti menangis, sungguh. Aku masih ingin melihatnya. Aku belum ingin berhenti. Karena jika aku berhenti menangis sekarang itu tandanya aku sudah siap melupakannya dengan sempurna. Tidak ! Aku masih ingin seperti ini. Sangat sakit memang. Tapi,

Tinggulah sebentar lagi, setelah itu aku akan bergegas dan tersenyum :)

Lagi-lagi perasaan ini.
Lagi-lagi rasa sakit ini.
Lagi-lagi karena mengingat bayangannya.
Kenapa hanya mengingat bayangannya saja bisa sesakit ini? Aku bahkan tidak pernah meminta bayangan itu datang, tapi kenapa setiap kali aku coba melupakan malah yang ada aku semakin sering mengerang kesakitan karena bayangan itu terus saja menghantuiku dengan gagahnya tanpa ampun. Inginku sebenarnya sangat sederhana, aku ingin merindukannya dalam diam,tanpa dia harus tau, dengan begitu aku bisa merasa lebih baik. Tapi kenyataan memang tidak pernah sesederhana itu, semakin banyak aku mengingatnya,semakin banyak aku merasakan sakit yang datang dari berbagai macam alasan, semakin jelas aku mengingat bayangannya, semakin kuat pula keinginanku untuk melampiaskan rasa sakit yang aku rasakan, yah.. dengan cara apa lagi kalau bukan menangis. Bukankah itu salah satu kelebihan seorang wanita dalam mengekspresikan berbagai macam perasaannya? Jadi jangan salahkan aku. Aku sudah sangat ahli dalam hal ini. Menangis lagi, kembali mendapati sedang mengutu diri sendiri kenapa bisa menjadi makhluk selemah ini.

Seharusnya merindukanmu menjadi hal yang paling menyenangkan bukan? Aku bisa menutup mataku dan melukis wajahmu dalam benakku, melihatmu semauku, sepuasku, aku bisa merangkai sebuah percakapan yang indah denganmu. Kamu tidak boleh protes. Karena ini caraku merindukanmu (setidaknya,itulah yang sebenarnya aku harapkan) ah lagi-lagi aku dihadapkan pada kenyataan yang bertentangan dengan harapan.

Aku sakit karena merindukanmu. Aku sakit karena kamu tidak pernah mau peduli padaku. Aku sakit karena kamu memilih untuk pergi dari kehidupanku tanpa sama sekali berniat untuk mengucapkan selamat tinggal terlebih dulu padaku. Aku sakit karena bayanganmu masih tertinggal dengan sempurna disini, bersamaku, setiap hari dan menertawai kebodohanku karena selalu mengingatmu.

Ini pilihanku, aku tau itu.
Aku berhenti peduli karena kamu telah lebih dulu berhenti mempedulikanku.
Kamu juga telah memberikan sebuah pilihan padaku "tetap tinggal, maka semuanya akan baik-baik saja" aku juga masih sangat mengingat itu bahkan intonasi nada bicaramupun masih terekam jelas dimemori otakku.
Sedikit saja, apa kamu mau tau? Rasanya menjadi aku, rasanya berada diposisiku?
Rasanya mencoba bertahan dengan orang yang bahkan ingin dipertahankan saja tidak. Rasanya mencintai seseorang yang lebih mencintai kebanyakan teman perempuannya. Rasanya menghargari seseorang yang tidak pernah mau menukar secuil kesibukannya barang semenitpun bersamaku ? Rasanya merasa disembunyikan dari matahari? Jika belum pernah mencoba, maka jangan pernah berani bilang "tetap tinggal,maka semuanya akan baik-baik saja" tidak semudah itu ! Jika aku tetap tinggal,semuanya tidak akan baik-baik saja. Mungkin aku akan membunuh semua perempuan yang mencoba mengganggumu. Mungkin aku akan membeli semua kesibukanmu itu. Mungkin aku akan meminta matahari untuk membakarmu. Mungkin itu terdengar terlalu aneh -yah? Tapi aku yakin, kamu tidak menginginkan hal itu terjadi kan?

Aku pergi, itu juga bukan mauku. Sungguh.
Tanpa kamu sadar, kamu yang telah meminta aku pergi jauh sebelum aku merencanakan untuk benar-benar pergi. Entah sengaja atau tidak, itu juga termasuk kenyataan yang harus aku terima dengan "senyum" .

Kamu mungkin kecewa karena apa yang kamu cari tidak pernah kamu temukan dari aku. Mungkin takaran kebahagiaanmu berbeda denganku, iya itu wajar, bukankah setiap orang mempunya takaran kebahagian dengan caranya masing-masing dan mungkin nasibmu yang sedang tidak mujur karena tidak mendapatkan bahagiamu yang maksimal bersamaku. Maafkan aku. Yang harus kamu tau,kamu berbeda denganku, bahkan tanpa perlu kamu berusaha membuatku bahagia aku sudah bahagia,
Tuhan ! Kenapa alasanku bisa sesederhana ini bahagia karenanya.

Lain kali, jika ingin pergi. Maka pergilah dengan sempurna jangan pernah meninggalkan apapun. Apalagi dengan sengaja meninggalkan bayanganmu disini bersamaku. Jangan takut, aku tidak akan pernah melupakanmu, bahkan jika aku inginpun itu tidak akan pernah terjadi. Kamu terlalu menyakitkan untuk aku lupakan.

Sudahlah, do'kan saja aku bisa sebahagiamu nantinya setelah aku terbebas dari bayang-bayang tentangmu.
Aku tidak memintamu kembali, aku mengatakan ini dalam keadaan sadar, bodoh ! Walaupun memang aku sering mwngatakan hal gila yang mempunyai arti kebalikan dari kata-kata itu. Haha tapi kali ini aku serius. Aku tidak ingin kamu kembali. Jangan pernah datang lagi. Karena tidak midah membangun benteng pertahanan setinggi ini (kamu bisa melihatnya?) benteng ini sangat rapuh (kamu juga melihatnya?) akan hancur secara sempurna, jika tiba-tiba kamu datang. Kamu mengerti kan?
Tetap disitu, diposisimu seperti saat ini

1/3 Tahun
4 Bulan
17 Minggu
122 Hari
2.928 Jam
175.680 Menit
10.540.800 Detik

Kamu tau? Semuanya berubah saat kamu mengesahkan bahwa aku adalah milikmu. Kamu masih ingat? Tanggal 16, 4 bulan yang lalu meski bukan dihari dan di jam yang sama. Tapi aku anggap di tanggal ini aku adalah perempuan yang paling bahagia saat itu. Saat membaca pesan darimu bahwa kamu dan aku menjadi Kita :)
Aku s a n g a t bahagia, kamu seharusnya melihat.. hari itu kamu berhasil membuat setengah hariku di tanggal 16 sangat indah, jika kamu bisa melihat ada banyak kembang api yang bermunculan di atas kepalaku, ada banyak kupu-puku yang beterbangan di depan mataku. Hari itu semuanya terasa sempurna. Aku tersenyum sendiri seperti orang gila. Oh yah, seharusnya memang kamu melihatnya sendiri.

Kamu tau? Aku ingin menghentikan waktu saat itu, aku ingin merasakan kebahagian yang selama ini sebenarnya aku harapkan. Sebelumnya aku tidak pernah berani,bahkan untuk berfikirpun aku tidak berani bahwa aku bisa menjadi pacarmu. Ah aku kehilangan banyak kata2 untuk mendeskripsikan bagaimana bahagianya aku saat itu.

Jika aku harus mempersentasikan seberapa sempurnanya bahagia ku saat itu, sekitar 99,999999% hampir sempurna. Untuk 0,000001% terletak pada kenyataan bahwa kamu tidak sengaja memilihku untuk menjadi pacarku. Bahwa kamu saat itu sedang bercanda. Bahwa kamu tidak sedang bersungguh sungguh menginginkan aku menjadi wanitamu. Bahwa kamu hanya..
Lihat? Dari persentasi sekecil itu harusnya aku sadar bahwa begitu banyak kemustahilan akan berhasilnya hubungan kita. Dan untuk persentase sebanyak itu aku cuma punya satu alasan yaitu "bahagia" yang aku sendiri tidak tau bahagia seperti apa yang aku rasakan.

Bulan bulan pertama sangat indah, kita benar-benar menutup mata dan telinga dari orang-orang disekitar yang menentang hubungan kita ini, semuanya berjalan dengan begitu cepat. Masih ingat sehari setelah penembakanmu lewat sms itu, kamu bilang ingin bertemu denganku,kamu ingin bertemu dengan pacarmu. Sempat aku tidak percaya, tapi nyatanya kamu datang menemuiku, aku masih malu-malu bercampur perasaan tidak percaya. Entar berapakali harus mendapatkan aku bermandikan keringat dingin ketika harus bertemu denganmu.
Masih ingat? Saat itu kita masih malu-malu dan untuk pertama kalinya kamu mencium tangan ku. Aiiisshhh god must be crazy, mungkin aku terbang saat itu.
Masih berlanjut dengan pertemuan-pertemyan selanjutnya, yang tadinya seminggu duakali bertambah menjadi setiap hari, iya kamu datang setiap hari,kamu bilang kamu selalu ingin melihatku. Aku sangat bahagia sayang, ketika membalas semua smsmu, ketika mengangkat tlp larut malammu, sungguh demi apapun... aku sangat ingin kembali kemasa itu.

Tanpa terasa hubungan kita sudah sebulan. Kita bertemu dengan tanggal 16 yang pertama, kamu tau? Kita mengucapkan segala tetekbengek wishes karena kita berhasil melewati bulan pertama, yang sebenarnya adalah hal yang belum pernah aku lakukan dengan pacarku sebelum2nya. Dan menurutku itu adalah hal kekanakan yang pernah ada. Tapi aku melakukannya. Aku masih bahagia memilikimu, lebih dari yang kamu tau? Lebih dari yang kamu bayangkan.

Taraa.... kejutan datang di tanggal 16 bulan kedua dihubungan kita, semua kemungkinan 0,1% itu mulai menguak semuanya, semua hal yang aku coba buat dimustahilkan mulai menguap kepermukaan. Banyak laporan-laporan tidak mengenakan tentangmu dari teman-temanku. Kamu ingat? Saat aku bilang ingin mengakhiri semuanya denganmu. Kamu bilang itu hanya salah paham. kamu mati2an menjelaskan semuanya agar aku percaya, dan dengan bodohnya aku percaya padamu dan memaafkanmu. Harusnya jika saat itu aku bisa lebih tegas, mungkin saat ini aki tidak akan tersiksa seperti ini.

Tanggal 16 bulan ke3 hubungan kita benar2 hambar. Entah siapa yang berubah, entah siapa yang mutuskan untul berhenti peduli. Tapi sini aku tidak bisa melihat kita seperti 2bulan yyang lalu, tidak ada malam2 indah ketika aku pulang kerja, tidak ada sore yang indah dibawah senja, tidak ada tlp larut dari kamu, tidak ada kata2 memaksa untuk bertemu. Semuanya berjalan seolah-olah salah satu diantata kita tidak menginginkan adanya "kita" lagi.

Sayang, seperti pada catatan2 ku sebelumnya aku sudah menjelaskan betapa tersiksanya aku kan?
Kali ini, bulan ke 4 untuk hubungan kita, ditanggal 16 ini aku memutuskan untuk menyerah saja yah? Aku ingin mengakhiri semuanya. Aku benar2 sudah payah dan tidak punya kekuatan lagi. Kumohon jangan pura2 menahanku.

Aku harap, kapanpun kamu membaca ini, kamu tau bahwa sampai detik ini pun,saat aku menuliskan aku ingin putus denganmu. Bahwa AKU MASIH DALAM KEADAAN SANGAT MENCINTAIMU.



Terimakasih untuk jarak yang kamu berikan padaku, karena mungkin dengan jarak ini aku bisa lebih menghargai arti sebuah kebersamaan, dengan seseorang yang sangat berarti dihidup kita.

Terimakasih tentang sikap acuhmu, karena dengan begitu aku jadi mengerti  akan sebuah penghargaan untuk setiap perhatian  yang datang dihidup kita.

Terimakasih untuk sikap tidak pedulimu terhadapku, karena disela-sela ketidak pedulianmu aku benar-benar memiliki waktu yang panjang untuk melihat  ke sisi lain diluar sana yang mempedulikanku.

Terimakasih untuk setiap rasa sakit,kekecewaan, harapan kosong,kesedihan,penantian,kecemburuan dan hal yang lainnya yang kamu lakukan padaku. Sungguh itu malah membuatku semakin dewasa. Aku belajar banyak dari semua hal itu. Aku merasakan sakit yang murni karena cinta, karena terlalu menyayangi seseorang. Dan itu sangat luar biasa. Mungkin aku harus membayar banyak untuk semua pelajaran yang aku dapatkan dari kamu, dari hubungan kita ini.
author
Jake Simms
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt utlaoreet dolore.