Recent Posts

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Selasa, 03 Maret 2015

Jatuh cinta, patah hati.

Tiba-tiba kenangan lama mapir tanpa permisi, wajah kami berdua ketika masih pacaran tiba-tiba terbayang dikepala. Semua janji yang pernah dia ucapkan ke gue, seperti terngiang kembali. Semua ucapan selamat tidur,  semua pelukan ketika kami bertemu, pelan-pelan terbayang satu-persatu seperti film yang sudah lama tidak ditonton. Kenapa gue dan dia harus berpisah seperti itu, gue gak paham. Kenapa gue masih merasa getir sampai sekarang, gue juga gak paham.
Gue melihat kearah langit malam yang gelap, menunggu jawaban atau pesawat lewat. Lalu lewat pesawat besar, bunyinya bising memecah langit malam itu. Suaranya seperti suara hati yang patah, suara patah hati terhebat.
Patah hati itu seperti serial anime dragonball. Setiap kali Goku sijagoannya kalah dari musuhnya, dia akan kembali lagi jauh lebih kuat.  Patah hati seharusnya seperti itu, dari setiap kekecewaan kita akan semakin kuat dalam menghadapi problem percintaan berikutnya. Tapi kenyataannya, banyak orang yang sehabis patah hati malah jadi tambah galau. Seperti gue waktu itu, banyak perubaham yang terjadi sama gue, kayak misalkan ; Muka gue jadi tambah bengok, bibir gue jadi tambah manyun kedalam, mata gue jadi tambah bengkak. Orang-orang seperti gue ini kalau mendung datang pasti nempelin muka ke jendela sambil terisak bilang " kenapa kamu jahat". Tapi itu cuma sebatas DULU, saat gue masih belum bisa moved on dari dia.
Pernah suatu hari di salah satu pertemuan gue sama dia setelah sekian lama gue sama dia  memutuskan untuk berhenti pacaran. Kami, berhadap-hadapan. Dua orang yang dulu pernah pacaran, tetapi justru merasa sedang berhadapan dengan orang asing, orang yang gue udah gak kenal lagi. Obrolan kami juga kok kayaknya udah terasa beda. Rasa yang gue dapatkan saat berduaan bersama dia pun terasa berbeda.
Gue ingat suatu hal ketika gue nanya sama ibu gue soal patah hati. Istilah ibu gue untuk orang yang sudah pernah merasakan patah hati itu 'Dewasa'.
nggak kerasa, malam udah semakin larut. Akhirnya gue mutusin buat masuk kedalam dan menyudahi lamunan gue yang cukup absurd ini, perlahan gue buka pintu kamar kosan gue. Ada detak jam beker kecil didalam yang terdengar sayup, ada senyum kecil yang mengembang dibibir. dan ada sesuatu yang selesai.
Next D :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

author
Jake Simms
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt utlaoreet dolore.