Recent Posts

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Kamis, 22 Januari 2015

Entah,



Kalian boleh panggil Dia gila,.
Ya, perempuan macam apa yang mati-matian mempertahankna pria yang sama sekali tidak baik untuknya. Yang sudah jelas hanya mempermainkannya tapi masih mempunyai mimpi untuk bersamanya. Berkali-kali bilang merasa tersakiti, tetapi bisa secara tiba-tiba tersenyum jika dihubungi olehnya. Ya tuhan. Mohon bukakan mata hatinya untuk bisa melihat secara jernih.

Kalian boleh panggil Dia gila.
Malam itu, dia berjalan sendiri menghapiri sumber luka itu untuk menunjukan betapa bodohnya dia dihadapan laki-lagi itu. Dia menjadi perempuan pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun untuknya, tersenyum menyalakan lilin, memberi hadiah lalu menangis. Entah apa yang ada difikirannya saat itu. Dia bahkan sangat tau bahwa laki-laki itu sudah tidak mempunyai persaan apa-apa terhadapnya.

Kalian boleh panggil Dia gila.
Masih menunggu kepastian yang baginya belum sepenuhnya terjelaskan dan mengabaikan kenyataan bahwa semuanya memang sudah jelas. Dia masih terus meyakinkan dirinya sendiri bahwa laki-laki itu punya alasan kenapa dia dengan sangat tega menyakiti hati perempuan itu. Masih menunggu. Entah sampai kapan, dan entah menunggu apa.

Kalian boleh panggil Dia gila.
Mencoba bertahan dengan sisa-sisa keprcayaan yang dia punya, tertatih setiap hari, mengumpulan kepingan kepercayaan itu untuk berpijak, menambal hatinya yang robek dengan harapan-harapan kosong, merangkai mimpi dan asa bahagia bersama laki-laki itu walaupun semuanya hanya sebuah fatamorgana yang tidak nyata.

Kalian boleh panggil Dia gila.
Kembali menangis dan mengutuki dirinya bodoh dan lemah. Kebiasaan yang sudah sangat diakuasai. Berharap pada malaikat yang tidak sengaja lewat untuk menitipkan sebuah harap yang lagi-lagi hanya dianggap omong kosong oleh laki-laki itu.

Tuhan, jangan hukum dia seperti itu. Aku yakin dia sudah menyesal sekarang. Lihatlah, dia sudah sangat payah dan tertatih, kasihanilah dia. Dia sudah cukup memerima karmaMu itu. Tolong sadarkan dia bahwa laki-laki itu bahkan tidak mengharapkan dia dikehidupannya, atau buatlah laki-laki itu menunjukan sisi jahatnya didepan dia, agar dia bisa membecinya dengan alasan yang kuat.
Previous Last. Next Yaelah -_-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

author
Jake Simms
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt utlaoreet dolore.