Tiba-tiba mamah nyeletuk gini "Put, maafin mamah yah, mamah gak pernah bisa bikin kamu bahagia, dari dulu bahkan sampai sekarang pun. Dari kamu kecil, sebelum kamu tau apa itu kehidupan sampai kamu sebesar ini, mamah belum pernah bisa bikin kamu bahagia kaya anak-anak pada umumnya, kamu nggak tumbuh dan dibesarkan kaya anak gadis yang lain put. Mamah minta maaf"
Dan kemudian hening, diam beberapa detik, aku nggak tau kata-kata apa yang sepantasnya aku keluarkan untuk menjawab semua itu.
"Maah..." kataku. Sungguh, cuma itu yang bisa aku keluarkan dari mulutku.
Dadaku sesak, nafasku tersenggal dikerongkongan, aku menahan tangis. Aku kuat, aku gak akan bikin mamah ngerasa lebih bersalah dari ini. Aku bahagia, itu yang harusnya mamah tau. Tapi aku tahu aku salah, bahkan mamah mengenal aku dengan baik dari pada aku mengenal diriku sendiri. Mau akting sehebat apa pun, naluri ibu selalu yang lebih peka.
Dan sekarang kepalaku uda penuh dengan potongan-potongan kenangan "itu" yang entah dari mana tiba-tiba terlintas sangat jelas didepan mataku. Aku sudah menyimpanya sangat jauh, jauh sekali sampai aku berharap kenangan itu hilang dari memori otaku,agar aku benar-benar tidak pernah bisa mengingatnya kembali.
"Aku berbeda dari orang lain, aku tidak sama seperti mereka" kenyataan seperti itu yang sangat ingin aku kutuk didunia ini. Apa lagi aku harus mendengarnya keluar dari mulut orang yang aku paling aku sayangi didunia ini.
"Mah, apanya yang beda? Aku cuma gak pernah ngerasain, ah bukan itu.. maksudnya aku udah lupa gimana rasanya punya ayah, itu doang. Banyak kok anak yatim selain aku. Aldo juga yatim kan? Rizal juga yatim. Terus apanya yang beda, mamah liat, aku selalu kuat kan? Selama ini juga gitu. Aku bahagia mah, aku bakal bahagia"....
Tapi kemudian yang terucap cuma "aku gapapa mah,aku kayaknya ngantuk. Udah dulu yah hehe.."
Aku kangen ayah mah, aku kangen punya keluarga yang utuh, aku pengen ngerasain punya rumah yang aku tuju buat pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar