Recent Posts

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Senin, 01 Desember 2014

Bulan Cincin

entah berapakali malam lagi yang akan kuhabiskan hanya untuk mengingatmu, seperti ini, seperti malam kemarin, bahkan malam kemarinnya, sampai minggu kemarin, bulan kemarin mungkin??
rasanya tidak pernah cukup bagiku. Tentang kamu yang tidak pernah bisa aku jelaskan mengapa aku bisa menempatkan kamu secara istimewa di hatiku.

Tidak ada kenangan yang sangat special yang membuatku selalu mengingatmu. Seperti candle light dinner? Atau apalah itu. Tidak pernah ada,
kurasa.
Ah, aku ingat. Pernah satu malam.. 2 bulan lalu, iya... aku merasakan kamu benar-benar menjadi miliku seutuhnya. Kita begitu sangat dekat.. tidak ada jarak, aku kamu, kita.. malam itu. :)

Sialnya kenapa itu hanya terjadi 1 kali saja. Boleh aku meminta? Aku ingin mengulanginya :)
Tidak, aku hanya bercanda. Aku tidak mungkin membebanimu dg rengekan bodohku itu.

Kamu itu...
Sepertinya memang tidak ada kata yang bisa aku pakai untuk mendeskripsikan kamu, tentang kita atau pun tentang seperti apa aku padamu.
Yang aku tahu saat ini adalah, aku terlalu mudah untuk dilupakan olehmu, aku terlalu gampang untuk kamu gantikan dg orang lain.
Sangat berbanding terbalik dgku..
Dengan perasaanku untuk mu.

Harus berapa hati lagi yang harus aku patahkan? Harus berapa kekecewan dari mereka yang kamu ingin lihat untuk membuktikan bahwa aku ingin mempertahankanmu, ingin bersamamu.

Kamu, yang tidak pernah mengizinkan telingamu untuk mendengarkan ceritaku.
Kamu, yang tidak pernah mengizinkan matamu untuk melihat tangisku.
Kamu, yang tidak pernah mengizinkan bahumu untuku bersandar.
Kamu, yang sengaja menghilang ketika aku membutuhkanmu.
Kamu, yang sudah ratusan kali mengabaikan ku.
Kamu, yang tidak pernah sedikitpun merasakan bahwa aku itu ada, mengharapkan ruang kosong dihatimu,

Aku hanya mendapatkan bayanganmu saja.
Ha ha. Hanya bayanganmu.
Itu sudah bisa membuat ku lupa tentang mereka yang ada untuk ku.
Selalu ada untuk menghapus tangis yang disebabkan olehmu.
Selalu ada untuk mendengarkan ceritaku tentangmu.
Selalu menguatkanku ketika aku bilang ingin menyerah saja.
Padahal sederhana saja yang mereka inginkan.
mereka ingin melihatku kembali tersenyum, sederhana sekali bukan.
Meskipun dg cara sok kuat mereka yang terus menginginkan bahagiaku bersama kamu.

Apa kamu pernah peduli?
Aku tidak sedang membandingkan kamu dengan mereka, karena memang disini terlihat jelas, aku yang mempersulit cerita ini. Sebenarnya, jika aku cukup pintar.. aku akan pergi dari harapan bodoh ini, untuk bersama salah satu dari mereka. Salah satu dari mereka dan kemudian punya cerita bahagia.
Toh, kamu tidak akan pernah mencoba peduli atau bahkan berakting mempertahankanku.
Hey ! Harus berapa kali aku menampar diriku sendiri kalau itu tidak akan pernah terjadi.

aku hanya ingin bertahan sampai aku benar-benar menyerah, sampai aku benar-benar tidak berani lagi untuk hanya sekedar berharap tentangmu.
Saat itulah aku akan pergi, aku tidak akan seperti ini terus kan?
Sialnya, dalam hal ini aku tidak bisa membuat perjajian akan sampai kapan aku seperti ini. Bukan tidak bisa, tapi tidak berani, karena aku yakin aku akan terus mengingkarinya.

Jika pada akhirnya, mereka yang mempertahankanku saat pergi, satu persatu. karena aku yakin justru merekalah yang akan lebih dulu menyerah dari pada aku.
Aku tidak akan meminta mereka untuk tetap tinggal. Harus jadi orang jahat macam apa lagi aku? Mereka sudah cukup terluka (mungkin) dg hanya menemani aku (-dan kamu) saat ini.

Bulan malam ini tidak penuh, justru malah redup. Tapi terlihat begitu indah, karena sudah menerangiku bercerita sekilas tentang aku (-dan kamu).

Previous wasting time -ewwwh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

author
Jake Simms
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt utlaoreet dolore.