Recent Posts

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Kita jalani apa yang kamu mau, jangan khawatir.. seperti biasa, kita melakukan apa yg kamu mau, apa yang kamu inginkan dan apa yang kamu kehendaki. Tentang aku? Pernahkah kamu peduli? Tentang inginku, tentang mauku, tentang apa saja yang aku pinta dari kamu. Pernahkah?
Baiklah... aku sudah terlalu biasa dengan itu semua, aku selalu mencoba mengimbangimu walau pun itu tak pernah ter-asakan olehmu. Aku mengerti, bahwa aku harus selalu mengerti kamu tanpa boleh menuntut pengertianmu untuku.
Coba tanyakan padaku? Apa aku lelah? Tentu iya, selama ini bertahan untuk sesuatu yang bahkan ingin dipertahankan saja tidak.
sekarang aku rasa sudah terlalu terlambat untuk mundur,sayang. Aku terlalu kuat menancapkan akar ketanah. Aku tidak ingin semua sakit yang aku rasakan selama ini akan sia--sia. Tapi untuk berfikir akan berhasilpun juga sia-sia.

Saat ini aku belum tau akan kubawa kemana kecewaku ini. Suatu hari kuyakini pasti tidak akan seperti ini. Suatu hari ketika aku cukup kuat aku pasti akan bisa menentukan akan melepaskan atau menggenggam lebih erat lagi. Suatu hari nanti.

Aku selalu menebak bagaimana caramu berfikir.
Tentang sesuatu yang tak kutahu, yang kau sembunyikan dibalik tatapanmu.

Seperti langit yang punya banyak bintang dan rahasia.
Sebanyak itulah pertanyaan tentang dirimu yang selalu kesimpan.

Meski tak harus semuanya kuketahui.
Satu yang paling sederhana saja, apakah kamu akan tersenyum pada sapa suaraku untukmu?

Ini tentang perasaan dan tanda tanya yang kugantung di atas kepalamu.
Kamu yang kusebut istimewa.
Kamu yang mungkin tak terbanding dengan lainnya.
Dan aku orang yang terus menatapmu dari kejauhan.

Suatu hari, aku tak lagi bisa menjadi bayang-bayang di sudut matamu.

Aku akan datang dan mengungkapkan segala pertanyaan itu.
Mungkin dari satu yang paling sederhana, memanggil namamu.


Tepat disaat aku mengatakan itu, yang muncul di balik tatapanmu adalah satu bentuk perasaan.
Cinta. Tapi bukan untukku.
Lalu kamu tersenyum.
Dan bagiku, itu saja sudah lebih dari cukup.
"Sekali saja.. aku ingin menjadi nafasmu.
Yang kau butuhkan untuk bertahan hidup."

"Sekali saja.. aku ingin menjadi imajenasimu.
Yang kau abadikan dalam cerita-cerita yang kau tulis."

"Sekali saja.. aku ingin menjadi pelangi.
Yang kau tunggu setelah hujan, yang membuatmu bertahan meski menggigil kedinginan."

"Sekali saja.. aku ingin menjadi sebentuk cincin.
Yang kau lingkarkan di jari, mengesahkan milik, menjadi cinta yang kau pilih."

"Sekali saja... aku ingin menjadi jari-jari bagimu.
Yang menyeka air matamu ketika menangis, kau tak perlu sedih dengan keberadaanku."

"Sekali saja.. aku ingin menjadi senja bagimu.
Yang menghangatkan soremu, meski harus siap diusir malam."

"Sekali saja.. aku ingin menjadi pagi bagimu.
Yang kau temui pertama kali setiap akan memulai hari."

"Sekali saja.. aku ingin meminjam salah satu ruang dihatimu.
Biarkan aku tinggal disana, selama kumau."

"Sekali saja.. aku ingin meminjamkan rindu padamu.
Biar kau tahu, berapa banyak waktu kuhabiskan untuk memikirkanmu."

"Sekali saja.. aku ingin menjadi ingatanmu.
Aku tenang, hanya dengan membayangkan keberadaanmu."

"Sekali saja.. dalam hidupku, aku ingin menjadi cinta paling berarti bagimu."
"Kamu sedang apa?"
"Bersyukur untuk malam yang mempertemukan rinduku padamu. Kalau kamu sedang apa?"
 
"Masih sama seperti kemarin, menunggumu untuk dicinta"
 
  "Apa kamu yakin siap menunggu?"
  Ya. Rindu yang mengajariku arti kesabaran, Dan cinta yang membuatku kuat bertahan."

"Bagaimana jika aku tak pernah datang?"
"Kamu jahat. Sudah membuang rindu sembarangan dan tak memungutnya kembali. Kamu tahu aku sudah cukup lama menjaganya sendirian?"

"Ya. Aku tahu. Kamu tak perlu khawatir karena aku sedang dalam perjalanan menuju kesana. Maukah kamu menyiapkan rindu itu tepat ketika aku sampai nanti?"
"Kapan kamu tiba? Bagaimana jika kedatanganmu serupa angin yang terbang tak pernah henti. Mungkin kamu tak akan benar-benar kembali."

"Aku mungkin tersesat dalam perjalanan. Tapi yakinlah, setiap doa yang kamu kirimkan, telah menjadi mata angin yang menunjukkan jalan pulang kepadamu."
"Kamu tahu isi doaku?"

"Aku selalu tahu. Di sebelah ruang hatiku, cintamu berdiam. Kudengar kamu menyebut namaku berkali-kali."
"Tentu. Karena aku rindu.."

"Maka jangan putus asa. Tunggu aku. Kamu satu-satunya yang kucinta.."
Boleh aku ngeluh?
Aku cape ngimbangin kamu terus.
Aku cape jadi orang yang harus bisa ngertiin kamu terus.
One sided love? Ini lebih parah kayaknya.
Sementara kamu,? kayak yang ngga nganggep aku sama sekali.
Terus buat apa kita jalanin hubungan yang kita namai "pacaran" ini?
Kamu tau kenapa orang pacaran? Buat saling ngisi kekosongan, saling melengkapi kekurangan, saling menyayangi, saling melindungi.
Sekarang aku tanya? Kita kayak gitu? Jauh dari kata iya kan? Aku tetep ngerasa kosong, aku selalu kurang dimata kamu, sementara kamu udah segalanya buat aku.
Aku sayang sama kamu, tapi kamu lebih sayang sama temen2 sms mu, let me know, terus apa gunanya aku yang kata kamu aku ini pacarmu?
Kamu ngelindungi aku. I dont think so, kamu ngga pernah ada disaat aku butuh kamu. Kamu ngga ada disaat aku butub bahu buat bersandar. Aku masih harus nyari orang buat denger semua keluhan aku. Aku pikir aku udah cukup jadu pendengar yang baik buat kamu, sampe aku sadar aku bukan orang yang km pengen dengerin ceritanya -c-
put.. Jgn pernah kamu kasih harapan sm orang yg gk pernah sm sekali kamu hrpin... #tekansemenemudeng?

Bagaimanasih rasanya kita sudah berusaha sekuat mungkin untuk memberikan yang terbaik buat orang yang kita cintai, ternyata gagal membuat dirinya memberikan cinta yang sepadan dengan usaha kita? menyesakkan sekali bukan? Hhmmmm ://
Kita mungkin bisa menjadikan dirinya untuk menjadi milik kita, tapi apakah dia mencintai kita juga sepenuhnya? Bukannya kita tidak hanya menginginkannya yang kita mau, tapi juga cintanya yang tulus yang kita butuhkan bukan? Pasti rasanya tidak nyaman bgt berada dlm kondisi kek ini. Lelah juga memang, pikiran cemas, waswas dan curiga selalu menghantui, bahkan untuk tidur aja gk nyenyak rasanya. Walah sampai segitunya…
 Heeeh .. ini perasaan put.. semua ngalir bgtu aja.. tanpa dibuat2.. sakit itu udah resiko kalo menurut aku... Aku bahagia merasakan ini koq...
 iya put.. ntah kapan itu mungkin jg aku bkalan lupain kamu.. bkn karena aku gk sanggup lg buat menanti karna mgkn kamu akan lbh bahagia bila aku meninggalkannya
Kamu gk tau sayangnya aku, ngerepinnya kamu tu kaya apa? Iyaa aku pergi, aku bkalan pergi nanti kalo kamu udah bner2 bhagia dgnnya... tolong put beri sdkit waktu.. gk secepet ini jg.

Qietur Quinn~
author
Jake Simms
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt utlaoreet dolore.