Apa sebaiknya aku menunggu orang yang tepat datang kepadaku daripada aku terus membuang waktuku bersama dengan orang yang tidak tepat. Aku tidak ingin menyakiti hati siapapun, aku berani bersumpah jika perasaan itu memang pernah ada untuknya tapi aku juga tidak mengerti atas alasan apa persaanku tiba-tiba saja seperti membeku seperti ini. Apa dulu aku memang terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa yang aku rasakan adalah perasaan cinta, dan pada kenyataannya itu hanya persaan suka, hanya sebatas suka saja. Bisakah aku menjadikan ini sebuah alasan  atas matinya rasaku ini terhadapnya.

Aku tidak tahu persis kenapa semuanya seolah-olah terulang kembali seperti sebelumnya, aku tidak lagi mencintai dia dan sebaliknya mungkin perasaan dia sudah semakin dalam terhadapku. aku akui, aku sempat memaksa dia untuk percaya kepadaku, untuk percaya bahwa aku juga mencintainya, dan mungkin dia juga sudah melakukannya. Apakah aku adalah seseorang yang sangat mengerikan seperti itu?

 Ah aku lelah…

Aku ingin mengakhirinya tanpa menyakiti siapapun nantinya, dan jika aku boleh meminta, aku ingin hatiku terus beku sepererti ini, sampai pada saat waktu yang tepat itu datang

Selamat Ulang Tahun (yang ke-22 –kan?)

Aku tidak tahu apa keinginanmu. Tapi, Semoga kamu jadi pribadi yang lebih dewasa, selalu di beri kesehatan , kebahagiaan, kesuksesan, cinta dan kasih sayang dari orang- orang yang kamu sayangi, terutama orang tua J

Di jauhkan dari luka-luka akibat suatu masalah, yang menyembuhkan dalam waktu yang lama, Capai dalam hidup apa pun yang kamu inginkan dan biarkan hidup ini menjadi baik  sehingga kamu tidak menyesali apa pun.

Sekali lagi selamat ulang tahun {}

Oh iya, maaf aku nggak bisa nemuin kamu secara langsung. Tadinya aku pengen ketemu kamu, tapi kayaknya waktu kamu terlalu berharga buat aku pake. Jadi aku titipin ini semua. Maaf yah. Setelah nerima ini. Aku harap kamu ngga punya niat buat nemuin aku. Kamu tau kan maksudku? . Aduh, aku jadi gemeter gini nulisnya.